Aku rindumu Ayah
Masih ku ingat masa kecil dulu dimana putrimu ini selalu menggumu setia akan kepulanganmu dari rantau ayah , pengobat rindu meski sasaat bertemu dan kau tinggakan kembali putrimu merantau, ayah putrimu ini masih ingat saat engkau dekap aku dalam panas tubuhku karna kedinginan(sakit) , hangat pelukanmu membuatku tak ingin lepas darimu ayah, sebentar saja kau memelukku kala itu karna ku tau ayah tak ingin berlama-lama memelukku sebab tak ingin saat nya nanti ngkau harus melepasku aku nggan lepas darimu, ayah engkau memang bukan yang mengandungku 9 bulan lamanya tapi engkau ada melindungiku dengan penuh doa, ayah suarumulah yang ku dengar pertama kalinya saat aku terlahir ke dunia ini dengan kumandang adzan kau suarakan ke telingaku mengenalkan Rabb-ku (Allah) , ayah engakau memang bukan yang menyusuiku tapi keringatmulah yang menafkahi ibu hingga air susunya aku minum dan menjadi darah dagingku kini, ayah engkau memang bukan yang selalu merawatku tapi nafkahmulah sehingga ibu penuhi kebutunku putrimu ini, ayah aku teringat pengorbananmu di saat putrimu ini ingin memakan buah yang tidak jelas buah apa itu,hingga engakau menghentikanku dan engkau mengatakan "jangan,biar ayah dulu yang nyicipin " ya benar saja buah itu rasanya pahit, hingga ayah langsung membuangnya dan tidak membiarkan putrimu ini memakannya, karna begitu besar sayangnya engkau pada putri mu ini engkau rela merasakan pahit pertama buah itu, ayah engkau memang tak selalu ada bersamaku, tapi aku yakin namaku selalu ada kau sebut dalam doa mu, ayah engakau banting tulang mati matian hanya demi membuat bahagia putrimu ini, karna engkau tak ingin melihatku menderita, tapi ayah mengapa mereka tega menyakitiku sementara engkau mati-matian membahagiakan aku ? , ayah engkaulah lelaki yang pertama aku cintai, aku mencintai mu ayah , aku sayang mu ayah .
Ayah,ku ingat saat tubuhku lemas tak berdaya berbaring dengan air infus yang terus mengalir dalam tubuhku,sebelum itu engkau teramat khawatir atas ku hingga engkau dengan panik membawaku ke puskesmas,saat itu aku merasakan peran mu juga sebagai ibu, engkau temani aku setia hingga pulang.
Ayah ceritaku tentangmu tak akan habis hingga lembaran kehidupan memisahkan kita(maut).
Ayah kudapati bahwa gelar pria sejati adalah untukmu yah,
Ku ingat engkau pelipur lara, pelindung raga putrimu,engkau tak akan biarkan putrimu terluka,teraniaya dan tersakiti, tapi ayah kini kepada siapa aku mengadukan suka duka ku, siapa yang akan menjadi pelindungku ,pelipur lara ku, sedang ayah kini tak lagi seperti dulu ? , tetapi ayah engkau tak usah cemas putri mu ini bisa menjaga diri, Allah melindungi putrimu saat engkau tak bersamaku , ayah tenang saja engkau tak akan pernah terganti di hati, ayah engkau jangan takut saat dulu engkau menjaga ku,kini aku akan menjagamu,merawatmu,melindungimu hingga engkau tak perlu cemas,putri mu ini telah tumbuh dewasa, ayah meski aku sekarang tak bersama mu membelaimu,melayanimu,melindungimu,mengawasimu tetapi aku akan selalu ada mendoakan mu hingga aku serahkan semua dan aku titipkanmu kepada perlindungan dan pengawasan Rabb ku ,,,
Ayah, Aku rindumu yang dulu...
Pertiwi Cipta Media. Powered by Blogger.
This post have 0 comments